Rezeki yang sesungguhnya,
dan yang menentukan rezeki bukanlah keputusan nilai mata pelajaran yang cemerlang, jurusan ataupun universitas yang ternama.
Yang menentukan rezeki dan kesuksesan seseorang juga bukanlah: pekerjaannya, jabatan, gelaran, pangkat maupun gred gaji seseorang.
Yang menentukan kejayaan seseorang juga bukan rumah yang besar, mobil yang mewah, simpanan uang yang banyak dan pendukung yang ramai.
Kenyataan yang sebenarnya yang harus kita disadari adalah, rezeki dan kesuksesan seseorang haruslah diukur dengan aspek yang telah ditetapkan oleh Pemberi Rezeki dan Pencipta Semua Makhluk yaitu Allah SWT.
Rezeki mempunyai pengertian yang amat luas bukan sekedar pendapatan/penghasilan, makanan, pakaian semata-mata.
Bagi setiap hamba Allah, nikmat Islam, Iman dan Ehsan ialah rezeki yang paling besar.
Bagi seorang pelajar, ilmu yang bermanfaat dan bertambah juga merupakan rezeki.
Bagi seorang lelaki, isteri yang solehah dan mendamaikan jiwa adalah rezeki.
Bagi seorang wanita, suami yang dapat membimbingnya ke jalan Allah SWT dan menyayanginya adalah rezeki.
Bagi seorang ibu atau ayah, anak yang soleh merupakan rezeki yang amat bernilai.
Bagi orang yang sakit, kesehatan adalah rezeki yang sangat bermakna.
Sahabat atau tetangga yang baik dan selalu membantu juga merupakan rezeki atau anugerah.
Pengalaman hidup pun merupakan suatu rezeki yang berharga.
Bagi setiap manusia juga, ketenangan jiwa dan fikiran merupakan rezeki yang tiada bandingannya.
Kesuksesan juga tidak bisa disukat dan diukur dengan ketinggian pangkat, gelaran-gelaran terhormat, besarnya mobil, besarnya tempat tinggal atau banyaknya uang dan emas permata.
Akan tetapi Kesuksesan haruslah berlandaskan skema penilaian yang sudah ditetapkan oleh Pencipta kita, Rabbul Jalil, Allah SWT.
Ingin saya tekankan, : Bukannya mempunyai keputusan pelajaran yang cemerlang itu tidak bagus.
Bukannya berjabatan besar atau tinggi itu tidak baik.
Bukannya bermakna punya mobil besar atau rumah yang besar itu tidak baik.
Tetapi, apa yang penting, janganlah beri’tiqad bahawa hanya kecemerlangan AKADEMIK saja yang bisa menyebabkan kita jadi sukses dalam hidup dan menganggap kawan kita yang kurang cemerlang masa depannya akan gelap. Dan juga Jangan apabila kita berjabatan tinggi, kita merendah-rendahkan orang yang berada di bawah kita. Dan juga Janganlah menjadi sombong, riya' dan takabbur bila dianugerahkan kemewahan, kekayaan dan kemasyhuran. Janganlah juga berbelok aqidah dengan mengatakan hanya majikan atau pemerintahan saja yang mampu memberi rezeki, karena itu bisa membuat diri kita jauh daripada Allah SWT.
Yang ingin ditegaskan adalah, kita perlu sadar tentang prinsip utama kehidupan kita yaitu; Hanya Allah SWT sajalah yang mampu memberi segala rezeki, keberkahan dan kebaikan. Allah SWT jugalah yang berupaya menarik semuanya hingga hilang harta yang didapat dalam sekelip mata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar