Rabu, 13 Desember 2017

Brigade Al-Qassam Akan Bebaskan Palestine Dari Pendudukan Israel


                                       

                                 
                                      


YERUSALEM - Anggota senior kelompok perlawanan Hamas bersumpah kelompok tersebut akan melanjutkan perlawanan terhadap Israel. Mahmoud al-Zahar menegaskan hal itu dalam sebuah upacara mengenang dua anggota Hamas yang tewas dalam serangan pasukan Israel beberapa hari lalu.

Dalam pidatonya, anggota biro politik Hamas itu mengatakan bahwa pihaknya akan melanjutkan perlawanan untuk membebaskan setiap inci Palestina dari kotoran pendudukan.

"Janji Allah akan terwujud dalam sistem keamanan dunia yang akan datang, di mana al-Quds terhubung dengan Masjid al-Aqsa," ujar Zahar seperti dikutip Arutz Sheva dari surat kabar Palestina yang berafiliasi dengan Hamas, Rabu (13/12/2017).

"Waspadalah terhadap kekuatan Hamas dan kekuatan Brigade al-Qassam," sebuah pesan yang dilayangkan Zahar kepada Israel.

Sumber Informasi Terpercaya
Home  International  Timur Tengah
Hamas: Kami Akan Bebaskan Palestina dari Pendudukan
Berlianto
Rabu 13 Desember 2017 - 11:51 WIB
Hamas: Kami Akan Bebaskan Palestina dari Pendudukan
Mahmoud al-Zahar. Foto/Istimewa

YERUSALEM - Anggota senior kelompok perlawanan Hamas bersumpah kelompok tersebut akan melanjutkan perlawanan terhadap Israel. Mahmoud al-Zahar menegaskan hal itu dalam sebuah upacara mengenang dua anggota Hamas yang tewas dalam serangan pasukan Israel beberapa hari lalu.

Dalam pidatonya, anggota biro politik Hamas itu mengatakan bahwa pihaknya akan melanjutkan perlawanan untuk membebaskan setiap inci Palestina dari kotoran pendudukan.

"Janji Allah akan terwujud dalam sistem keamanan dunia yang akan datang, di mana al-Quds terhubung dengan Masjid al-Aqsa," ujar Zahar seperti dikutip Arutz Sheva dari surat kabar Palestina yang berafiliasi dengan Hamas, Rabu (13/12/2017).

"Waspadalah terhadap kekuatan Hamas dan kekuatan Brigade al-Qassam," sebuah pesan yang dilayangkan Zahar kepada Israel.

Mengacu pada prakarsa rekonsiliasi yang terhenti dengan Fatah, Zahar mengatakan bahwa rekonsiliasi tidak berarti akan menyerahkan Palestina. "Dan tidak berarti kita akan menyerahkan salah satu senapan Brigade Al-Qassam," tegasnya.

Aksi demonstrasi dan bentrokan pecah di sejumlah wilayah Palestina pasca Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan pengakuan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Warga Palestina menolak keputusan sepihak Trump tersebut. Pemerintah Palestina bahkan memastikan jika mereka akan mencari mediator baru untuk perundingan damai.

Israel merebut Yerusalem Timur dari Arab dalam perang Timur Tengah 1967. Negara Zionis ini kemudian mencaploknya, dan menyatakan seluruh kota sebagai Ibukotanya - sebuah langkah yang tidak diakui secara internasional.

Warga Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara masa depan mereka yang ingin mereka bangun di Tepi Barat yang diduduki Israel dan Jalur Gaza.

Perundingan damai Israel-Palestina telah dibekukan sejak tahun 2014, meskipun penasihat dan menantu Trump, Jared Kushner memimpin upaya Trump untuk memulai kembali usaha mereka namun sejauh ini upaya tersebut menunjukkan sedikit kemajuan.

Pembangunan permukiman di Tepi Barat Israel telah menjadi salah satu hambatan utama dalam pembicaraan.


Post By : Ismail Haniye

Artikel : Curahan Hati






Tidak ada komentar:

Posting Komentar